terus bergulir, perubahan jaman berganti dan perkembangan teknologi menembus sekat ruang dan waktu, yah globalisasi. Indonesia merupakan salah satu negera tujuan investasi dunia yang menarik, termasuk karena pertumbuhan ekonominya yang relatif baik dan stabil. Salah satu negara penguasa baru dunia adalah Cina dengan kapasitas produksi & konsumsi yang besar.
Namun peningkatan laju pertumbuhan, serta naiknya income perkapita tersebut kemudian membuat kita lupa dengan jati diri kemanusiaan, kehilangan sifat manusiawi, semua dihitung dengan kapasitas produksi dan nilai yang dihasilkan secara nominal. Hal itu tidak hanya terjadi di Cina namun kini telah merambah di Indonesia pula, semoga kita kembali kepada rasa persatruan, persaudaraan & perdamaian.
Ketika ekspektasi akan gaya hidup ada pada standar yang lebih tinggi, maka kemudian orang lupa akan rasa bersyukur, berterima kasih dan berderma bagi sesama. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa ekonomi adalah ilmu sekaligus seni karena mengolah nafsu akan kebutuhan dan kehendak yang tidak terbatas itu berhadapan dengan keterbatasa sumberdaya yang akan dipergunakan, karena itu grafik supply vs demand selalu bergerak seiring waktu.
Saat sedang update email account saya via desktop, ada surel yang masuk dan sesuai kegundahan hati saya:
Bu, saya lahir dari keluarga yang serba kekurangan, sekarang bisa ambil kuliah sembari bekerja, lelah sekali bu, terkadang saya frustasi dengan semuanya, karena apa yang saya lakukan masih saja belum cukup dalam memenuhi kebutuhan semua, saya harus bagaimana bu? G, 26 tahun, Cinere
Agaknya surat ini pun menjadi bagian yang menguatkan saya bahwa manusia memang tidak pernah puas, memang dalam batas tertentu ketidakpuasan tersebut membawa kemjuan namun disisi lain sekaligus membawa keputusasaan, rasa frustasi dan banyak hal lainnya sebagai ekses kondisi ideal itu.
Sembari berpkir keras atas apa yang bergejolak dalam pemikiran saya, maka saya membuat balasan email yang lumayan panjang -kalo panjang banget bisa jadi skrip sinetron soalnya:
Untuk adik G di Cinere, Anda sepatutnya mulai bersyukur atas apa yang ada, serta apa yang telah dimiliki. Semua manusia selalu berkehendak untuk mencapai titik teratas pencapaian, meski tidak semua bisa berada disana. Rasa tidak bersyukur hanya membawa ke-furstasian atas yang didapatkan.
Bayangkan begitu banyak yang lebih orang yang tidak beruntung bisa berkuliah, sekaligus juga masih banyak yang menjadi pengangguran? Sehingga mulailah bersyukur ditambah dengan bersabar, tetap berusaha degan terbaik akan berusaha sekuat tenaga menjadikan angan-angan sebagai kenyataan. Jadilah pribadi yang kuat, tegar dan kukuh dalam usaha dan doa. Toh, bisa bekerja mendapatkan uang dan juga cita-cita agar dapat melanjutkan sekolah?
Nach atas Kuasa Illahi semua doa serta usaha itu akan diberi kesempatan kepada Anda, bahkan secara bersamaan karenanya bersyukurlah. Anda mengatakan lahir dari keluarga yang serba kekurangan?Kekurangan dimata manusia yang fana ini dalam keterbatasan waktu hidupnya hanya diukur oleh angka dan hal itu tidak tepat, karena kehidupan kekal tidak memerlukan itu.
Tentu kita bekerja mencari duit bukan ???? Jreng-jreng, eng-ing-eng... dan duit dipergunakan agar bisa mencukupi kebutuhan yang anda rasakan kurang. Pasti akan tidak pernah cukup, karena duit yang anda kejar adalah duit yang nominalnya tampak untuk mencukupi kesejahteraan yang secara fisik tampak.
Mungkin yg anda maksud cukup itu yang punya mobil/ rumah mewah serba kecukupan. Adik G yang galaw, keep woles yo brow..., walau duit yang anda dapatkan dalam bekerja itu bertumpuk-tumpuk banyaknya, pastilah Anda tetap saja masih mengatakan tidak cukup.
Semua itu TIDAK ADA ARTINYA tanpa anda memiliki DUIT pada dirimu/ hatimu sendiri. Apa duit yang ada dalam dirimu??? DUIT dalam diri adalah : D-doa, U-usaha, I-ikhlas dan T-taqwa. Anda harus berdoam dengan berusaha penuh keikhlasan dan ketaqwaan. Karea doa terus tanpa usaha tidak mungkin. Anda usaha terus tanpa doa juga tidak mungkin.
Sudah doa dan usaha anda lakukan, tanpa adanya keiklasan juga tidak mungkin. Berbekal Taqwa hanya ALLAH lah yang bisa memberikan keberkahan ini semuanya. Maka milikilah DUIT dalam diri/ hatimu sendiri NISCAYA akan berkecukupan selamanya dan tanpa rasa lelah. Piss..
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, keluasan hati adalah mampu menerima diri sendiri sebagaimana adanya, serta mewujudkan rasa beryukur kita atas hidup yang telah diberikan. Salam bahagia.
Namun peningkatan laju pertumbuhan, serta naiknya income perkapita tersebut kemudian membuat kita lupa dengan jati diri kemanusiaan, kehilangan sifat manusiawi, semua dihitung dengan kapasitas produksi dan nilai yang dihasilkan secara nominal. Hal itu tidak hanya terjadi di Cina namun kini telah merambah di Indonesia pula, semoga kita kembali kepada rasa persatruan, persaudaraan & perdamaian.
Ketika ekspektasi akan gaya hidup ada pada standar yang lebih tinggi, maka kemudian orang lupa akan rasa bersyukur, berterima kasih dan berderma bagi sesama. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa ekonomi adalah ilmu sekaligus seni karena mengolah nafsu akan kebutuhan dan kehendak yang tidak terbatas itu berhadapan dengan keterbatasa sumberdaya yang akan dipergunakan, karena itu grafik supply vs demand selalu bergerak seiring waktu.
Saat sedang update email account saya via desktop, ada surel yang masuk dan sesuai kegundahan hati saya:
Bu, saya lahir dari keluarga yang serba kekurangan, sekarang bisa ambil kuliah sembari bekerja, lelah sekali bu, terkadang saya frustasi dengan semuanya, karena apa yang saya lakukan masih saja belum cukup dalam memenuhi kebutuhan semua, saya harus bagaimana bu? G, 26 tahun, Cinere
Agaknya surat ini pun menjadi bagian yang menguatkan saya bahwa manusia memang tidak pernah puas, memang dalam batas tertentu ketidakpuasan tersebut membawa kemjuan namun disisi lain sekaligus membawa keputusasaan, rasa frustasi dan banyak hal lainnya sebagai ekses kondisi ideal itu.
Sembari berpkir keras atas apa yang bergejolak dalam pemikiran saya, maka saya membuat balasan email yang lumayan panjang -kalo panjang banget bisa jadi skrip sinetron soalnya:
Untuk adik G di Cinere, Anda sepatutnya mulai bersyukur atas apa yang ada, serta apa yang telah dimiliki. Semua manusia selalu berkehendak untuk mencapai titik teratas pencapaian, meski tidak semua bisa berada disana. Rasa tidak bersyukur hanya membawa ke-furstasian atas yang didapatkan.
Bayangkan begitu banyak yang lebih orang yang tidak beruntung bisa berkuliah, sekaligus juga masih banyak yang menjadi pengangguran? Sehingga mulailah bersyukur ditambah dengan bersabar, tetap berusaha degan terbaik akan berusaha sekuat tenaga menjadikan angan-angan sebagai kenyataan. Jadilah pribadi yang kuat, tegar dan kukuh dalam usaha dan doa. Toh, bisa bekerja mendapatkan uang dan juga cita-cita agar dapat melanjutkan sekolah?
Nach atas Kuasa Illahi semua doa serta usaha itu akan diberi kesempatan kepada Anda, bahkan secara bersamaan karenanya bersyukurlah. Anda mengatakan lahir dari keluarga yang serba kekurangan?Kekurangan dimata manusia yang fana ini dalam keterbatasan waktu hidupnya hanya diukur oleh angka dan hal itu tidak tepat, karena kehidupan kekal tidak memerlukan itu.
Tentu kita bekerja mencari duit bukan ???? Jreng-jreng, eng-ing-eng... dan duit dipergunakan agar bisa mencukupi kebutuhan yang anda rasakan kurang. Pasti akan tidak pernah cukup, karena duit yang anda kejar adalah duit yang nominalnya tampak untuk mencukupi kesejahteraan yang secara fisik tampak.
Mungkin yg anda maksud cukup itu yang punya mobil/ rumah mewah serba kecukupan. Adik G yang galaw, keep woles yo brow..., walau duit yang anda dapatkan dalam bekerja itu bertumpuk-tumpuk banyaknya, pastilah Anda tetap saja masih mengatakan tidak cukup.
Semua itu TIDAK ADA ARTINYA tanpa anda memiliki DUIT pada dirimu/ hatimu sendiri. Apa duit yang ada dalam dirimu??? DUIT dalam diri adalah : D-doa, U-usaha, I-ikhlas dan T-taqwa. Anda harus berdoam dengan berusaha penuh keikhlasan dan ketaqwaan. Karea doa terus tanpa usaha tidak mungkin. Anda usaha terus tanpa doa juga tidak mungkin.
Sudah doa dan usaha anda lakukan, tanpa adanya keiklasan juga tidak mungkin. Berbekal Taqwa hanya ALLAH lah yang bisa memberikan keberkahan ini semuanya. Maka milikilah DUIT dalam diri/ hatimu sendiri NISCAYA akan berkecukupan selamanya dan tanpa rasa lelah. Piss..
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, keluasan hati adalah mampu menerima diri sendiri sebagaimana adanya, serta mewujudkan rasa beryukur kita atas hidup yang telah diberikan. Salam bahagia.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !