Berita Terbaru :
 photo Graphic1-31_zpsc1f49be2.jpg
Home » » AL MUNASABAH

AL MUNASABAH



                                                                     BAB  1                                                                      
PENDAHULUAN
Al quran adalah Kalam Illahi ,sekaligus merupakan mukjizat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAWsecara mutawatiroh.Alquran juga sebagai pedoman hidup bagi manusia yang menghendaki kebahagiaan di dunia maupun di akherat. Seluruh ajaran islam pada prinsipnya tertuang dalam Al quran .Tanpa pemahaman yang semestinya terhadap Al quran , kehidupan pemikiran dan kebudayaan orang-orang muslim ternyata akan sulit dipahami.Untuk dapat memahami Al quran secara lebih komprehensif dan ada relevansinya dengan masalah kemanusiaan dan perkembangan zaman perlu adanya kesungguhan dari para muslim untuk mengkaji ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al quran .
Di antara ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Al quran itu sendiri yaitu ilmu munasabah Al quran .Pada makalah ini akan dibahas tentang ilmu munasabah Al quran yang kiranya akan dapat membantu kita dalm mempelajari hal-hal yang terpenting dan sangat berguna dalam memahami dan menafsirkan Al quran .

















BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian
               Menurut bahasa,Al munasabah berarti   المشلكلة dan  المقربة artinya keserasian dan kedekatan.[1] selanjutnya Quraisy shihap menyatakan(menggaris bawahi As Syuyuti) bahwa munasabah adalah adanya keserupaan dan kedekatan diantara berbagai ayat,surah dan kalimat yamng mengakibatkan adanya hubungan-hubungan[2]. Hubungan tersebut dapat berbentuk keterkaitan makna antar ayat dan macam-macam hubungan,atau kemestian dalam pikiran(nalar).                                                                                                                              
              Makna tersebut dapat dipahami,bahwa apabila suatu ayat atau surah sulit ditangkap maknanya secara utuh, maka menurut metode munasabah ini mungkin dapat dicari penjelasannya diayat atau di surat lain mempunyai kesamaan atau kemiripan. Kenapa harus keayat atau kesurat lain?karena pemahaman ayat secara parsial(pemahaman ayat tanpa melihat ayat lain) samgat mungkin terjadinnya kekeliuran.                        
          Fazlurrahman mengatakan,apabila seseorang ingin memperoleh apresiasi yang utuh mengenai Al qu’ran,maka ia harus dipahami secara terkait.Selanjutnya menurut beliau apabila Al qur’an tidak dipahami secara utuh dan terkait,Al quran akan kehilangan relevansinya untuk masa sekarang dan akan datang.Sehingga Alquran tidak dapat menyajikan dan memenuhi kebutuhan manusia.Jadi,tidak heran kalau dalam berbagai karya dalam bidang Ulumul quran tema munasabah tidak pernah kelewatan.
          Jika diperhatikan tertib tata urgensi ilmu nasabah akan semakin kelihatan dengan jelas,kalau digunakan untuk melihat salah satu keistimewaan Alquran itu sendiri.Menurut Subhi Sholeh bahwa diantara keistimewaan Alquran adalah memiliki sifat Syumul(serba mencakup).Maka untuk mengtahui Alquran yang syumul tersebut salah satu diantaranya harus melihat korelasi antara satu ayat lainnya,atau antara satu surah dengan surah yang lainya.
B. Pendapat-pendapat disekitar Munasabah
    1.Tertib Surah dan Ayat
       Para ulama sepakat bahwa tertib ayat-ayat dalam Al quran adalah tauqifiy,artinya penetapan dari rosul.Sementara tertib surat dalam Alquran masih terjadi perbedaan pendapat.
Ada tiga pendapat yang berbeda mengenai tertib surah Alquran yaitu:
a.Tauqifiy
Menurut jumbuh ulama bahwa tertib surah sebagaimana dijumlah dalam mushaf sekarang ini adalah tauqifiy.Kelompok ini mengajukan alasan sebagai berikut:
1)    Setiap tahun jibril datang menemui nabi dalam rangka mendengarkan atau menyimak bacaan Alquran yang dilakukan oleh nabi,selain itu pada murodloah yang terakhir dihadiri oleh zaid nin sabit dan sat itu Nabi membacanya sesuai dengan tertib surah sekarang.
2)    Nabi sering membaca Alquran dengan tertib surah seperti yang sekarang .
b.Ijtihadiy
          Kelompok ini mengatakan bahwa tertib surat dalam Al Qur’an adalah ijtihadiy.Alasan Mereka adalah:
1)    Tidak ada petunjuk langsung dari Rosulullah tentang tertib surat dalam Al Qur’an.
2)    Sahabat pernah mendengar rosul membaca Al Qur’an berbeda dengan susunan surat yang sekarang.Hal ini dibuktikan dengan munculnya empat buah mushaf dari kalangan sahabat yang berbeda susunan antara satu dengan yang lainnya.Yaitu:mushaf Ali,Mushaf Hubay,Mushaf Ibn Mas’ud,Mushaf Ibn Abbas.
3)    Mushaf yang ada pada catatan sahabat berbeda – beda ini menunjukkan bahwa susuna surat tidak ada petunjuk resmi dari nabi.
Dari dua pendapat dan alasan diatas,maka boleh jadi susunan surat itu sebagian bersifat ijtihadiy.Akibat dari dua pendapat diatas muncul  pendapat yang ketiga.
c.   Tauqifiy dan ijtihady
Pendapat ketiga ini mengatakan bahwa tertib sebagian surah dalam Alquran adalah tauqifiy dan sebagian adalah ijtihady. Alasannya:
1)    Ternyata tidak semua nama-nama surah itu diberikan oleh Allah, tapi sebagiannya dibrikan oleh Nabi dan bahkan ada yang diberikan oleh para sahabat.Yang diberikan oleh Allah misalnya Al baqoroh,At Taubah,Al Imron dan lain-lain,yang diberikan oleh Nabi yaitu Thaha dan Yasiin,oleh para sahabat seperti Al Baro’ah.
2)    Seseorang bertanya kepada Usman mengapa surah Al Baro’ah tidak memakai basmallah?Usman menjawab “saya lihat isinya sama dengan surah sebelumnya(Al Anfal).




Rosul tidak sempat menjelaskan dimana diletakkan surah tersebu sampai beliau wafat. Akhirnya saya meletakkan sesudah surah Al Anfal”.Ungkapan ini menunjukkan bahwa dari Rosul tidak ada petunjuk mengenai urutan-urutan surah dalam Alquran.[3]
2.Tentang Munasabah
          Pada bagian ini muncul pertanyaan,apakah munasabah itu ada atau tidak?dari pertanyaan ini muncul dua pendapat yang berbeda sebagai jawabannya. Pendapt pertama mengatakan bahwa munasabah itu tidak ada.Dan pendapat yang kedua bahwa munasabah itu ada.
          Argumentasi pendapat pertama bahwa:satu kalimat baru memiliki munasabah apabila diucapkan dalam konteks yang sama,karena ayat Alquran turun dari berbagai konteks, maka tidak mesti ia memiliki munasabah. Pendapat tersebut dikemukakan oleh seorang musafir yang bernama Izzudin Bin Abdul Aslam.
          Sementara argumentasi pendapat kedua mengatakan bahwa ketidakberurutan itulah menunjukkan adanya rahasia. Disinilah relavansi pembicaraan munasabah.Pendapat adanya munasabah dalam Alquran juga dikemukakan oleh musafir,diantaranya As Syuyuti,Al Qaththan,Fazlurrahman dan lain-lainnya.[4]
C. Macam-Macam Munasabah
   1.Munasabah antara suatu surah dengan surah lainnya.
   Pada bagian ini ada beberapa macam munasaabah, yaitu



  a.Munasabah antara kandungan suatu ayat dalam suatu surah dengan suatu ayat pada suatu surah sesudahnya.
Surah-surah yang ada dalam Alquran mempunyai munasabah,sebab surah yang datang kemudian menjelaskan beberapa hal yang disebutkan secara global pada surah sebelumnya(As Syuyuti). Misalnya surah Al Baqoroh memberikan perincian serta penjelasan terhadap surah Al fatihah. Sedangkan surah Ali imran yang merupakan urutan surah berikutnya memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap kandungan surah Al Baqoroh,yaitu ancaman Allah terhadap orang-orang kafir karena  pengaruh harta dunia.
          Contoh lain dari bagian ini adalah tentang pemberian pengertian terhadap suatu ayat,bahwa boleh jadi pengertian suatu ayat dalam suatu surah masih didapati sangat global,belum rinci. Keglobalan ayat tersebut perlu ada rinciannya atau penjelasannya lebih lanjut. Maka rincian atau penjelasan lebih lanjut akan didapati pada suatu ayat adalah surah sesudahnya. Hal seperti ini dapat dilihat misalnya pada surah Al Fatihah ayat 6:

$tRÏ÷d$# xÞºuŽÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ  
y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ  








Ayat ke 2 surah Al Baqoroh tesebut,memberikan pengertian atau penjelasan terhadap kata                                     الصراط المستقيم              yang terdapat pada ayat ke 6 surah Al Fatihah,yaitu bahwa yang dimaksud dengan  الصراط المستقيم              
adalah ذالك الكتب(al qur’an)[5]
b. Munasabah antara surah dalam bentuk tema sentral.
          Selain dari itu,munasabah dapat membentuk tema sentral yang ada dalam berbagai surah. Misalnya dalam surah Al Fatihah tema sentralnya adalah ikrar ketuhanan. Dan dalam surah Al Baqoroh tema sentralnya adalah kaidah-kaidah agama. Sedangkan dalam surah Ali Imran tema sentralnya adalah dasar-dasar agama. Kesemuanya itumerupakan pondasi bagi umat islam dalam beramal,baik amal dalam makna sempit maupun dalam makna luas.
c. Munasabah antara ayat terakhir dalam suatu surah dengan ayat pertama dalam surah berikutnya.
          Contoh dari munasabah model ini antara lain ayat terakhir dari surah Al Ahqof dengan ayat pertama dari surah Muhammad.
Dalam ayat terakhir(35)surah Al Ahqof disebutkan:
öNåk¨Xr(x. tPöqtƒ tb÷rttƒ $tB šcrßtãqムóOs9 (#þqèVt7ù=tƒ žwÎ) Zptã$y `ÏiB ¤$pk¨X 4 Ô÷»n=t/ 4 ö@ygsù à7n=ôgムžwÎ) ãPöqs)ø9$# tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÌÎÈ  
............”.Pada hari mereka melihat adzab yang diancamkan kepada mereka(merasa)seolah-olah tidak tinggal(di dunia) melainkan sesaat pada  siang hari.(Inilah)suatu pelajaran yang cukup,maka tidak dibinasakan kecuali kaum yang fasq”.
Dan ayat(1)surah Muhammad difirmankan:
tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. (#r|¹ur `tã È@Î6y «!$# ¨@|Êr& öNßgn=»uHùår& ÇÊÈ  
“(yaitu) orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi dari jalan Allah, Allah menghapus segala amal-amal mereka”.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa untuk memahami secara jelas makna yang ada pada ayat terakhir surah Al Ahqof harus dimunasabahkan dengan ayat pertama surah Muhammad. Dengan kata lain apabila suatu ayat belum jelas maknanya,maka pasti ada penjelasan itu pada surah lain.
d. Munasabah karena adanya keterkaitan atau adanya suatu peristiwa
Contoh munasabah dalam bentuk ini adalah seperti terdapat pada surah Al Baqoroh ayat 245 dengan surah Al Imron ayat 181. Dalam surah Al Baqoroh 245 disebutkan:
`¨B #sŒ Ï%©!$# ÞÚ̍ø)ム©!$# $·Êös% $YZ|¡ym ¼çmxÿÏ軟ÒãŠsù ÿ¼ã&s! $]ù$yèôÊr& ZouŽÏWŸ2 4 ª!$#ur âÙÎ6ø)tƒ äÝ+Áö6tƒur ÏmøŠs9Î)ur šcqãèy_öè? ÇËÍÎÈ  
“Siapakah yang mau memberikanpinjaman kepada Allah,dengan pinjaman yang baik,maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan berlipat ganda. Allah menyempitkan dan melapangkan rezeki dan kepada-Nya kamu dikembalikan”.
Sedangkan dalam surah Ali Imran ayat 181
¨bÎ) ©!$# ׎É)sù ß`øtwUur âä!$uÏZøîr& ¢ Ü=çGõ3oYy $tB (#qä9$s% ãNßgn=÷Fs%ur uä!$uŠÎ;/RF{$# ÎŽötóÎ/ 9d,ym ãAqà)tRur (#qè%rèŒ šU#xtã È,ƒÍyÛø9$# ÇÊÑÊÈ  
“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yanbg mengatakan:sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya”.
Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar,dan kami akan menyatakan(kepada mereka):Rasakanlah olehmu adzab yang membakar.
Dari uraian contoh tersebut menunjukkan bahwa dalam memahami ayat 245 surah Ai Baqoroh dan ayat 181 surah Al Imron harus dimunasabahkan antara keduanya.Dan dapat dilihat bahwa keduanya memiliki peristiwa dan isi yang saling terkait. 
2).Munasabah dalam satu surah
   a. Munasabah kalimat-kalimat dengan
     Munasabah antara kalimat dalam Al quran adakalanya memakai huruf Athof,dan ada kalanya memakai huruf Athof,yang memakai huruf Athof biasanya mengambil bentuk berlawanan(mutadhodaf)misalnya penggunaan و  dan ام  dalam ayat
bÎ*sù öN©9 (#qè=yèøÿs? `s9ur (#qè=yèøÿs? .
öNßgs?öxRr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdöÉZè? Ÿw tbqãZÏB÷sムÇÏÈ  

Sedang munasabah yang tidak memakai huruf Athof sandarannya adalah qorinah ma’nawiyah. Aspek ini dapat mengambil bentuk:
1)    At tanzir yaitu membandingkan dua hal yang sebanding,menurut kebiasaan orang yang berakal. Misalnya disini ada dua keadaan yang sebanding,dalam surah Al Anfal(5 dan 4). Yaitu mereka yang mengikuti perintah Tuhannya akan mendapat imbalan sesuai dengan kerjanya. Imbalan tersebut adalah kebaikan dunia dalam bentuk materi dari harta rampasan,dan imbalan akhirat adalah pahala yang berlipat ganda serta keampunan dari pemberi perintah (Allah)
2)    Al Mudhodat artinya berlawanan misal dalam Al Baqoroh ayat 6,menerangkan bahwa watak orang kafir yang pembangkang,keras kepala tidak percaya kepada kitab-kitab Allah.Sedangkan pada ayat sebelumnya Allah menerangkan watak orang mukmin yang sangat berlawanan dengan watak-watak orang kafir. Watak orang-orang mukmin adalah memiliki kepercayaan yang kuat. Dia percaya adanya yang ghoib,melaksanakan sholat memiliki sifat kebersamaan yaitu tidak senamg jika melihat saudaranya kesulitan,baik dalam bidang materi atau lainnya,lalu diambilkan sebagian dari apa yang dimiliki dan diinfakkan kepada yang memerlukan,dan percaya akan adanya kitab-kitab Allah sebelum Al quran.
3)    Al Istthrod artinya peralihan kepada penjelasan lain. Misal dalam Qs.Al A’rof:26 menjelaskan tentang nikmat Allah sedang tengahnya dijumpai kata(  libasuttaqwa )yang mengalihkan perhatian pada penjelasan ini(pakaian). Dalam hal ini munasabah yang dapat dilihat adalah antara menutup tubuh atau aurat dengan kata-  kata taqwa.                                                                                                           
4)    At- Takhollus(peralihan)
Peralihan disini adalah peralihan terus menerus dan tidak kembali lagi pada pembicaraan pertama.
b. Munasabah antara ayat dengan ayat dalam suatu surat
Munasabah dalam bentuk ini secara jelas dapat dilihat dalam surah-surah pendek. Misalnya surah Al Ikhlas masing-masing ayat dalam surat tersebut saling menguatkan tema pokoknya,yaitu tentang keesaan Tuhan.

c. Munasabah antara penutup ayat dengan isi ayat dalam satu surah.
 Munasabah disini dapat bertujuan:
1)    Tamkin(memperkukuh). Misalnya surah Al Ahzab ayat 25,dapat dipahami bahwa Tuhan menghindarkanorang mukmin dari perang disebabkan kelemahan mereka,karena angin kencang atau malaikat yang dikirim Allah. Pemahaman yang lurus ini diluruskan dengan fashilah artinya berkuasa memisahkan antara dua golongan dalam perang kejadian ini menguatkan orang-orang beriman agar mereka merasa bahwa merekalah yang menang.
2)    Ighol(penjelasan tambahan untuk mempertajam makna)misalnya Qs An Naml:80) kandungan ayat ini sebenarnya sudah jelas dipahami,jadi( walau mudbiriin)     
Sekedar penjelasan makna.
3)    Tashdir(menyebut lafadz fashilat dalam celah-celah redaksi ayat yang ditempati oleh fashilat itu baik di awal,tengah,atau akhir ayat) seperti dalam Qs.Thaha:61
4)    Makna yang terkandung dalam fashilat telah diisyaratkan dalam redaksi ayat yang ditempati fashilat itu,seperti dalam surah Yasiin:37
d. Munasabah antara uraian awal ayat dengan akhir ayat dalam satu surah
Muhasabah ini dapat dijumpai,misalnya dalam Qs Al Qoshos,permulaan surah ini(ayat 1-32) menjelaskan perjuangan Nabi Musa,sementara di akhir surah(ayat 83,88) memberikan kabar gembira kepada  Nabi Muhammad yang menghadapi tekanan dari kaumnya,dan akan mengembalikannya ke Mekkah(di awal surah tidak menolong orang yang berdosa. Dan di akhir surah, Muhammad dilarang menolong orang-orang kafir). Munasabahlah terletak pada kesamaan situasi yang dihadapi dan sama-sama mendapat jaminan dari Allah.
3.Munasabah antara Nama Surah dengan isi yang dikandungnya
Nama-nama surah yang ada dalam Alquran mempunyai kaitan dengan pembahasan  yang ada pada isi surat ini.Misalnya surat Al Baqarah isnya banyak menceritakan lembu.Contoh lain  surat Al Fatihah yang mempunyai dua nama:satu disebut Al Fatihah karena posisinya diawal Al Qur’an.Dua disebut ummul kitab karena isinya menguat berbagai tujuan Al Qur’an dan seterusnya.
          Secara umum tujuan dari mempelajari dari Ilmu Munasabah Al Qur’an Yaitu :
1.     Untuk menemukan arti yang tersirat dalam susunan dan uutan kalimat – kalimat,ayat – ayat,dan surat – surat dalam Al Qur’an.
2.     Untuk menjadikan bagian – bagian dalam Al Qur’an saling berhubungan sehingga tampak menjadi satu rangkain yang uth dan integral.
3.     Ada ayat baru dapat dipahami apabila melihat ayat berikutnya.
4.     Untuk menjawab kritikan orang luar terhadap sistematika Al Qur’an.


BAB III
SIMPULAN
Dari makalah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu munasabah al Quran adalah ilmu yang mempelajari tentang korelasi (pertalian) suatu ayat dengan ayat lainya atau surat satu dengan surat lainya karena adanya suatu aspek kedekatan atau kemiripan tetentu dalam al Qur’an baik dalam bentuk konkrit (hissi) maupun dalam bentuk abstrak (aqli).
Dengan mempejari ilmu ini dapat memudahkan kita seebagai seorang muslim dalam memahami dan menafsirkan alQur’an scara komprehensif, dan sebagai penguat kita seenua bawa al Qur’an merupakan mutalak firman Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA
.M.Quraisy Shihab.Wawasan Al Qur’an.(Bandung :Mizan.Cet .IV.1996)
Abu Anwar.Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar.(Amzah:2009)
Ahmad Syadali.Ulumul Qur’an I.(Bandung:Cet I.1997


[1] .M.Quraisy Shihab.Wawasan Al Qur’an.(Bandung :Mizan.Cet .IV.1996)Hal.319
[2] Ibid.319
[3].Abu Anwar.Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar.(Amzah:2009)hal.62
[4] .Ibid,hal.4
[5] Ahma Syadali.Ulumul Qur’an I.(Bandung:Cet I.1997)Hal.177
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Next Prev home
 
Support : Creating Website | Mas Imam
Copyright © 2009. GREEN GENERATION - All Rights Reserved