BAB 1
PENDAHULUAN
Mengesahkan Allah dan menolak persekutuan atau syirik terhadap
Allah SWT merupakan doktrin terpenting yang mendominasi pemahaman-pemahaman dan
ajaran-ajaran islam. Hal itu juga merupakan asas segala macam ilmu ajaran
ilahiyah yang dibawa oleh para Nabi dan
Rasul. Sebagaimana tercantum dalam kitab-kitab suci yang telah
diwahyukan kepada mereka. Selain itu tak seorang pun berbeda pendapat dalam
pokok-pokok ketauhidan. Mereka semua
mengesahkan atau mentauhidkan Allah SWT. Di dalam makalah ini sedikit
akan membahas tentang syirik yang meliputi pengertian, jenis-jenis syirik
maupun macam-macamnya dan pembahasan yang lainnya.
BAB 11
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan
Allah, mempersekutukan sesuatu dengan Allah adalah menjadikan sekutu bagi Allah
SWT, dalam perkara yang termasuk kekhususan Uluhiyyah. Kekhususan Uluhiyyah
merupakan kekuasaan gaibiah yang berada di belakang sebab-sebab dan sunnah,
yang menjadi tumpuan harapan di dalam mencapai apa yang disukai atau menolak apa yang tidak disukai. Kekuasaan ini
hanya milik Allah semata, Tidak ada sedikit pun di antara semua itu yang
menjadi milik selain Allah, baik berupa dzat maupun kewenangan memberi dan
menganugearahi. Pasti benar, Dia-lah yang diseru atau dituju dengan penuh
ketakutan dan pengharapan. Atas dasar ini, barang siapa menyakini ada sesuatu
diantara kekuasaan ini milik selain Allah, maka ia telah mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu, padahal pada waktu yang sama ia beriman kepada Allah. Firman
Allah dalam dalam QS.Yusuf:106 “Dan sebagian besar dari mereka tetap beriman
kepada Allah, dibarengi dengan mempersekutukan-Nya(dengan sembahan-sembahan
lain)”.[1]
Dengan
berbagai bentuk, corak dan jenisnya, syirik merupakan penyimpangan dan wabah
penyakit yang menyerang akal insani, sehingga membuat dia menyeleweng di dalam
beribadah dan beragamanya.
Syirik kepada Allah yang paling berat
adalah syirik yang menyebabkan manusia turun dari singgasananya yang tinggi. Ia
jatuh dari langit kemudian disambar oleh burung, atau ddihempas oleh badai ke
tempat yang sangat jauh. Ia lebih mengikuti bisikan hawa nafsu, kesesatan, ketamakan,
kebebasan, angan-angan dan hayalan.
Di antara berbagai bentuk syirik itu
ialah: riya’ di dalam beribadah kepada Allah, berpaling dari syara’ Allah,
memecah belah jama’ah yang meng-Esakan Allah, mengangkat musuh-musuh Allah yang
berusaha beerbuat kerusakan dimuka bumi, dan bakhil dengan nikmat-nikmat Allah
kepada hamba-Nya.[2]
Sebab-sebab
larangan syirik
1.
Kedzaliman
yang besar
øÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏèt ¢Óo_ç6»t w õ8Îô³è@ «!$$Î/ ( cÎ) x8÷Åe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOÏàtã ÇÊÌÈ
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".[3]
2.
Allah
tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal
dunia dalam kemusyrikan.
: ¨bÎ) ©!$# w ãÏÿøót br& x8uô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótur $tB tbrß y7Ï9ºs `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8Îô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #utIøù$# $¸JøOÎ) $¸JÏàtã ÇÍÑÈ
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.[4]
3.
Surga-pun
Diharamkan Atas Orang Musyrik
Allah SWT berfirman:
ôs)s9 txÿ2 úïÏ%©!$# (#þqä9$s% cÎ) ©!$# uqèd ßxÅ¡yJø9$# ßûøó$# zOtótB ( tA$s%ur ßxÅ¡yJø9$# ûÓÍ_t7»t @ÏäÂuó Î) (#rßç6ôã$# ©!$# În1u öNà6/uur ( ¼çm¯RÎ) `tB õ8Îô³ç «!$$Î/ ôs)sù tP§ym ª!$# Ïmøn=tã sp¨Yyfø9$# çm1urù'tBur â$¨Y9$# ( $tBur úüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÐËÈ
72. Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera
Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun.[5]
Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan
sesuatu dengan Allah dalam dzat, sifat,
perbuatannya tanpa bertaubat hingga ia meninggal dunia, maka pasti Allah telah
mengharamkan atasnya surga. Jangan duga ia dapat mengelak karena mereka adalah
orang-orang zalim lantaran mempersekutukan Allah, dan tiadalah bagi orang-orang
zalim yang mempersekutukan Allah satu penolong pun, dalam bentuk dan cara
apapun pertolongan itu.[6]
1.
Syirik
Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan
Allah SWT berfirman:
y7Ï9ºs yèd «!$# Ïöku ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±o ô`ÏB ¾ÍnÏ$t6Ïã 4 öqs9ur (#qä.uõ°r& xÝÎ6yss9 Oßg÷Ztã $¨B (#qçR%x. tbqè=yJ÷èt ÇÑÑÈ
88. Itulah petunjuk Allah, yang
dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara
hamba-hambaNya. seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari
mereka amalan yang telah mereka kerjakan.[7]
2.
Orang Musyrik
itu Halal Darah Dan Hartanya
Allah berfirman:
#sÎ*sù yn=|¡S$# ãåkôF{$# ãPãçtø:$# (#qè=çGø%$$sù tûüÏ.Îô³ßJø9$# ß]øym óOèdqßJ?y`ur óOèdrääzur öNèdrçÝÇôm$#ur (#rßãèø%$#ur öNßgs9 ¨@à2 7|¹ósD 4 bÎ*sù (#qç/$s? (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#âqs?#uäur no4q2¨9$# (#q=yÜsù öNßgn=Î;y 4 ¨bÎ) ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÎÈ
5.
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, Maka bunuhlah orang-orang musyrikin
itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan
intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
B.Jenis-Jenis
Syirik
Syirik ada dua jenis: syirik besar dan syirik kecil
a.
Syirik
besar
Syirik besar
bisa mengeluarkan pelakunya dari agama
islam dan mejadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dunia dan belum
bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah
kepada selain Allah, seperti berdoa kepada selain Allah atau mendekatkan diri
kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik
untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah.
·
Macam-macam
syirik besar:
a.
Syirik
Doa, yaitu disamping berdoa kepada Allah SWT, ia juga sberdoa kepada
selain-Nya.
b.
Syirik
Niat, keinginan dan tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain
Allah SWT.
c.
Syirik
ketaatan, yaitu menaati kepada selain Allah dalam hal maksiat kapada Allah.
d.
Syirik
mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal
kecintaan.
b.
Syirik
kecil.
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agana islam,
tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah kepada syirik besar.
·
Macam-macam
syirik kecil:
a.
Syirik
zhahir, yaitu syirik kecil yang berbentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk
ucapan misalnya, bersumpah selain nama Allah.
b.
Syirik
khafi, yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’.
Kajian Al quran tentang syirik
Dalam hal syirik
Allah SWT banyak sekali berfirman di dalam Al quran salah satu diantaranya
terdapat di QS.An Nisaa’(116):
¨bÎ) ©!$# w ãÏÿøót br& x8uô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótur $tB crß Ï9ºs `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8Îô³ç «!$$Î/ ôs)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´Ïèt/ ÇÊÊÏÈ
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Abu
ja’far berkata: maksudnya adalah, “sesungguhnya Allah tidak memberikan ampunan
kepada thu’mah, karena ia telah berbuat syirik serta mati dalam keadaan
musyrik, dan tidak ada seorangpun dari makhluk-Nya yang melakukan perbuatan
syirik dan kufur akan mendapat ampunan dari-Nya.”Wayaghfiru maa duuna dzalik
“ Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari
syirik itu.” Maksudnya adalah, “Dia mengampuni dosa selain perbuatan syirik,
bagi orang-orang yang Dia kehendaki, “
orang yang dimaksud oleh Allah SWT adalah thu’mah, kalau saja ia tidak
menyekutukan Allah dan tidak mati dalam keadaan musyrik, mungkain saja ia termasuk
orang yang diikehendaki Allah, dan tentunya ia akan mendapatkan ampunan atas
pengkhianatan dan perbuatan dosa yang telah dilakukannya pada masa lampau,
karena perkara memberikan siksa atau menghilankan dosa adalah urusan Allah.
Begitu juga dengan
hukuman orang-orang yang melakukan tindak kejahatan, urusannya hanya kembali
kepada Allah, diberikan ampunan atau siksa, kecuali tindak kejahatannya itu
merupakan perbuatan syirik dan kufur dengan Allah, sudah pasti ia akan masuk
nerakaapalagi ia mati dalam keadaan musyrik.
Apabila ia mati dalam keadaan musyrik maka
sudah tentu Allah meengharamkan dari surga, dan ttempat kembalinya adalah
neraka.[8]
.
PENUTUP
Dalam
uraian makalah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa syirik merupakan dosa
yang besar yang tidak akan diampuni oleh Allah apabila seseorang meninggal
masih terdapat syirik dalam hatinya.dan Allah mengharamkan dari surga, tempat
kembalinya adalah neraka. Dan syaitan akan tetep memperdaya umat beagama sampai
kelak hari kiamat. Demikianlah sedikit pembahasan diskusi kali ini semoga bisa
bermanfaat bagi kita.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ja’far Muh bin Jarir Ath-thabari,
Tafsir Ath-thabari, Jakarta:Pustaka azzam,2008
Maraghi, Ahmad
Musthafa, Terjemah Tafsir Al Maraghi, Semarang:Toha putra,1992
Shihab, M.Quraisy,
Tafsir Al Misbah, Jakarta:Lentera Hati,2002
Syaltut, Mahmud, Tafsir Al-Quranul Karim
,Bandung:Diponegoro,1990
[1]
Mahmud syaltut, Tafsir Al quranul karim,(Diponegoro:Bandung,1990)716
[2] Ibid,h.720
[3] QS
Lukman 13
[4] QS
An nisa’ 48
[5] QS
Al maiidah 72
[6] M.
quraish shihab, Tafsir Al Misbah,(Jakarta:lentera hati,2002),h.163-164
[7] QS
Al An ‘am 88
[8]
Abu ja’far muh bin jarir Ath-Thabari ,Tafsir Ath-thabari,(Jakarta:pustaka
azzam,2008),h.734-735
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !