Berita Terbaru :
 photo Graphic1-31_zpsc1f49be2.jpg
Home » » Tafsir Tentang Syirik

Tafsir Tentang Syirik

BAB 1
PENDAHULUAN
 

             Mengesahkan Allah dan menolak persekutuan atau syirik terhadap Allah SWT merupakan doktrin terpenting yang mendominasi pemahaman-pemahaman dan ajaran-ajaran islam. Hal itu juga merupakan asas segala macam ilmu ajaran ilahiyah yang dibawa oleh para Nabi dan  Rasul. Sebagaimana tercantum dalam kitab-kitab suci yang telah diwahyukan kepada mereka. Selain itu tak seorang pun berbeda pendapat dalam pokok-pokok ketauhidan. Mereka semua  mengesahkan atau mentauhidkan Allah SWT. Di dalam makalah ini sedikit akan membahas tentang syirik yang meliputi pengertian, jenis-jenis syirik maupun macam-macamnya dan pembahasan yang lainnya.


                    BAB 11
                                                                 PEMBAHASAN
A.    Pengertian              
              Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah, mempersekutukan sesuatu dengan Allah adalah menjadikan sekutu bagi Allah SWT, dalam perkara yang termasuk kekhususan Uluhiyyah. Kekhususan Uluhiyyah merupakan kekuasaan gaibiah yang berada di belakang sebab-sebab dan sunnah, yang menjadi tumpuan harapan di dalam mencapai apa yang disukai atau  menolak apa yang tidak disukai. Kekuasaan ini hanya milik Allah semata, Tidak ada sedikit pun di antara semua itu yang menjadi milik selain Allah, baik berupa dzat maupun kewenangan memberi dan menganugearahi. Pasti benar, Dia-lah yang diseru atau dituju dengan penuh ketakutan dan pengharapan. Atas dasar ini, barang siapa menyakini ada sesuatu diantara kekuasaan ini milik selain Allah, maka ia telah mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, padahal pada waktu yang sama ia beriman kepada Allah. Firman Allah dalam dalam QS.Yusuf:106 “Dan sebagian besar dari mereka tetap beriman kepada Allah, dibarengi dengan mempersekutukan-Nya(dengan sembahan-sembahan lain)”.[1]
         Dengan berbagai bentuk, corak dan jenisnya, syirik merupakan penyimpangan dan wabah penyakit yang menyerang akal insani, sehingga membuat dia menyeleweng di dalam beribadah dan beragamanya.
        Syirik kepada Allah yang paling berat adalah syirik yang menyebabkan manusia turun dari singgasananya yang tinggi. Ia jatuh dari langit kemudian disambar oleh burung, atau ddihempas oleh badai ke tempat yang sangat jauh. Ia lebih mengikuti bisikan hawa nafsu, kesesatan, ketamakan, kebebasan, angan-angan dan hayalan.
        Di antara berbagai bentuk syirik itu ialah: riya’ di dalam beribadah kepada Allah, berpaling dari syara’ Allah, memecah belah jama’ah yang meng-Esakan Allah, mengangkat musuh-musuh Allah yang berusaha beerbuat kerusakan dimuka bumi, dan bakhil dengan nikmat-nikmat Allah kepada hamba-Nya.[2] 
         Sebab-sebab larangan syirik
1.      Kedzaliman yang besar
øŒÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏètƒ ¢Óo_ç6»tƒ Ÿw õ8ÎŽô³è@ «!$$Î/ ( žcÎ) x8÷ŽÅe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOŠÏàtã ÇÊÌÈ  
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[3]
2.      Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikan.
: ¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB tbrߊ y7Ï9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #uŽtIøù$# $¸JøOÎ) $¸JŠÏàtã ÇÍÑÈ  
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.[4]
3.      Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik
Allah SWT berfirman:
 ôs)s9 txÿŸ2 šúïÏ%©!$# (#þqä9$s% žcÎ) ©!$# uqèd ßxŠÅ¡yJø9$# ßûøó$# zOtƒótB ( tA$s%ur ßxŠÅ¡yJø9$# ûÓÍ_t7»tƒ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) (#rßç6ôã$# ©!$# În1u öNà6­/uur ( ¼çm¯RÎ) `tB õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ ôs)sù tP§ym ª!$# Ïmøn=tã sp¨Yyfø9$# çm1urù'tBur â$¨Y9$# ( $tBur šúüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÐËÈ  
72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.[5]
              Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah  dalam dzat, sifat, perbuatannya tanpa bertaubat hingga ia meninggal dunia, maka pasti Allah telah mengharamkan atasnya surga. Jangan duga ia dapat mengelak karena mereka adalah orang-orang zalim lantaran mempersekutukan Allah, dan tiadalah bagi orang-orang zalim yang mempersekutukan Allah satu penolong pun, dalam bentuk dan cara apapun pertolongan itu.[6]
1.      Syirik Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan
Allah SWT berfirman:
 y7Ï9ºsŒ yèd «!$# Ïöku ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±o ô`ÏB ¾ÍnÏŠ$t6Ïã 4 öqs9ur (#qä.uŽõ°r& xÝÎ6yss9 Oßg÷Ztã $¨B (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇÑÑÈ  
88. Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.[7]

2.       Orang Musyrik itu Halal Darah Dan Hartanya
Allah berfirman:
#sŒÎ*sù yn=|¡S$# ãåkô­F{$# ãPãçtø:$# (#qè=çGø%$$sù tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$# ß]øym óOèdqßJ?y`ur óOèdrääzur öNèdrçŽÝÇôm$#ur (#rßãèø%$#ur öNßgs9 ¨@à2 7|¹ósD 4 bÎ*sù (#qç/$s? (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#âqs?#uäur no4qŸ2¨9$# (#q=yÜsù öNßgn=Î;y 4 ¨bÎ) ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÎÈ  
5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

B.Jenis-Jenis Syirik                       
  Syirik ada dua jenis: syirik besar dan syirik kecil
a.       Syirik besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari  agama islam dan mejadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdoa kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah.
·         Macam-macam syirik besar:
a.       Syirik Doa, yaitu disamping berdoa kepada Allah SWT, ia juga sberdoa kepada selain-Nya.
b.      Syirik Niat, keinginan dan tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah SWT.
c.       Syirik ketaatan, yaitu menaati kepada selain Allah dalam hal maksiat kapada  Allah.
d.      Syirik mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan.

b.      Syirik kecil.
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agana islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah kepada syirik besar.
·         Macam-macam syirik kecil:
a.       Syirik zhahir, yaitu syirik kecil yang berbentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah selain nama Allah.
b.      Syirik khafi, yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’.


Kajian Al quran tentang syirik
        Dalam hal syirik Allah SWT banyak sekali berfirman di dalam Al quran salah satu diantaranya terdapat di QS.An Nisaa’(116):

¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB šcrߊ šÏ9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ ôs)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´Ïèt/ ÇÊÊÏÈ  
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
 Abu ja’far berkata: maksudnya adalah, “sesungguhnya Allah tidak memberikan ampunan kepada thu’mah, karena ia telah berbuat syirik serta mati dalam keadaan musyrik, dan tidak ada seorangpun dari makhluk-Nya yang melakukan perbuatan syirik dan kufur akan mendapat ampunan dari-Nya.”Wayaghfiru maa duuna dzalik “ Dan Dia mengampuni dosa  yang lain dari syirik itu.” Maksudnya adalah, “Dia mengampuni dosa selain perbuatan syirik, bagi orang-orang yang  Dia kehendaki, “ orang yang dimaksud oleh Allah SWT adalah thu’mah, kalau saja ia tidak menyekutukan Allah dan tidak mati dalam keadaan musyrik, mungkain saja ia termasuk orang yang diikehendaki Allah, dan tentunya ia akan mendapatkan ampunan atas pengkhianatan dan perbuatan dosa yang telah dilakukannya pada masa lampau, karena perkara memberikan siksa atau menghilankan dosa adalah urusan Allah.
                   Begitu juga dengan hukuman orang-orang yang melakukan tindak kejahatan, urusannya hanya kembali kepada Allah, diberikan ampunan atau siksa, kecuali tindak kejahatannya itu merupakan perbuatan syirik dan kufur dengan Allah, sudah pasti ia akan masuk nerakaapalagi ia mati dalam keadaan musyrik.
                Apabila ia mati dalam keadaan musyrik maka sudah tentu Allah meengharamkan dari surga, dan ttempat kembalinya adalah neraka.[8]   
          .







                                    PENUTUP

                          Dalam uraian makalah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa syirik merupakan dosa yang besar yang tidak akan diampuni oleh Allah apabila seseorang meninggal masih terdapat syirik dalam hatinya.dan Allah mengharamkan dari surga, tempat kembalinya adalah neraka. Dan syaitan akan tetep memperdaya umat beagama sampai kelak hari kiamat. Demikianlah sedikit pembahasan diskusi kali ini semoga bisa bermanfaat bagi kita.



        
                                   DAFTAR PUSTAKA

          Abu Ja’far Muh bin Jarir Ath-thabari, Tafsir Ath-thabari, Jakarta:Pustaka azzam,2008
          Maraghi, Ahmad Musthafa, Terjemah Tafsir Al Maraghi, Semarang:Toha putra,1992
           Shihab, M.Quraisy, Tafsir Al Misbah, Jakarta:Lentera Hati,2002
          Syaltut, Mahmud, Tafsir Al-Quranul Karim ,Bandung:Diponegoro,1990


  


[1] Mahmud syaltut, Tafsir Al quranul karim,(Diponegoro:Bandung,1990)716
[2] Ibid,h.720
[3] QS Lukman 13
[4] QS An nisa’ 48
[5] QS Al maiidah 72
[6] M. quraish shihab, Tafsir Al Misbah,(Jakarta:lentera hati,2002),h.163-164
[7] QS Al An ‘am 88
[8] Abu ja’far muh bin jarir Ath-Thabari ,Tafsir Ath-thabari,(Jakarta:pustaka azzam,2008),h.734-735
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Next Prev home
 
Support : Creating Website | Mas Imam
Copyright © 2009. GREEN GENERATION - All Rights Reserved