Al Qur’an Meluruskan Kita-Kitab Sebelumnya

Al Qur’an Meluruskan Kita-Kitab Sebelumnya

I.        PENDAHULUAN

Pada dasa warsa ini kebanyakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah telah mengalami penyimpangan dan adanya campur  tangan manusia, maka kitab suci tersebut tidaklah orisinal berasal dari tuhan secara murni dan utuh.  Seperti, problematika tentang disalibnya nabi Isa as, masalah trinitas, sejarah para nabi dan masih banyak lagi contoh dari penyelewengan yang terdapat pada kitab suci tersebut.

Maka pada abad ke-5 H, Allah mengutus nabi Muhammad dengan dibekali mukjizat terbesarnya, yaitu al-Qur’an yang menjadi petunjuk bagi umat dan berita bahagia bagi yang beriman kepadanya dan mengikutinya.[1]

Dalam makalah ini pemakalah akan mencoba menjelaskan tentang pengertian meluruskan itu sendiri dan bagaimana Al-Qur’an meluruskan Kitab-kitab sebelumnya.

II.      PEMBAHASAN

A.    Pengertian

Kalau di Visual Arti Kata lurus berarti: bengkok, vertical, tegak, benar, betul, lencang. Sedangkan meluruskan: memperbaiki, mengoreksi, meralat, membetulkan, melencangkan.

Dan konsep meluruskan dalam Al-Qur’n itu bisa diartikan sebagai,  misalnya dalam suart Al-Ikhlas,

$tRω÷d$# xÞºuŽÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ xÞºuŽÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgø‹n=tã ÎŽöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgø‹n=tæ Ÿwur tûüÏj9!$žÒ9$# ÇÐÈ

6.  Tunjukilah kami jalan yang lurus,

7.  (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Jadi, Al-Qur’an  adalah membawa petunjuk jalan yang lurus. Yakni jalan yang lurus bagi ummat manusia akhir zaman.

Dengan sifat yang seperti yang ditunjukkan dalam Al-Fatihah, menjadikan Islam menjadi rahmatan lil 'alamin.

Islam mulai hadir saat ada kasus, yaitu banyaknya orang menyembah selain Allah, menyembah patung-patung Latta Manata Uzza, juga karena banyak orang-orang yang tersesat. Ini seperti jaman Nabi Ibrahim, agama Tauhid Abraham hadir disaat mereka menyembah kepada selain Allah.

B.     Tafsir

Surat An Nisaa’ (155-158)

$yJÎ6sù NÍkÅÕø)tR óOßgs)»sV‹ÏiB NÏd̍øÿä.ur ÏM»tƒ$t«Î/ «!$# ãNÎgÎ=÷Fs%ur uä!$uŠÎ;/RF{$# ÎŽötóÎ/ 9d,ym óOÎgÏ9öqs%ur $oYç/qè=è% 7#ù=äî 4 ö@t/ yìt6sÛ ª!$# $uhø‹n=tæ öNÏd̍øÿä3Î/ Ÿxsù tbqãYÏB÷sムžwÎ) Wx‹Î=s% ÇÊÎÎÈ

155.  Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan Karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup." Bahkan, Sebenarnya Allah Telah mengunci mati hati mereka Karena kekafirannya, Karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.

  (maka disebabkan mereka melanggar) ما merupakan tambahan, ب sababiyah berkaitan dengan yang dibuang, yang maksudnya, Kami kutuk mereka disebabkan meraka melanggar (perjanjian mereka dan karena kekafiran mereka terhadap ayat-ayat Allah dan pembunuhan yang mereka lakukan kepada nabi-nabi tanpa alasan yang benar dan kata mereka) kepada Nabi saw. (hati kami tertutup) tak dapat mendengar apa yang kamu katakana (bahkan Allah telah mengunci hati mereka itu disebabkan kekafiran mereka) hingga tak dapat mendengarkan nasehat dan pelajaran (oleh karena itu mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil) dari mereka seperti Abdulah bin Salam dan kawan-kawannya.

öNÏd̍øÿä3Î/ur öNÎgÏ9öqs%ur 4’n?tã zOtƒötB $·Z»tFökæ5 $VJŠÏàtã ÇÊÎÏÈ

156.  Dan Karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

(dan karena kekafiran mereka) buat kedua kalinya yakni terhadap Isa, dan ب di ulang-ulang menyebutkannya untuk memisah di antaranya dengan tempat mengathafkannya (dan tuduhan mereka terhadap Maryam berupa kedustaan besar) di mana mereka menuduhnya berbuat zina.

öNÎgÏ9öqs%ur $¯RÎ) $uZù=tGs% yx‹Å¡pRùQ$# Ó|¤ŠÏã tûøó$# zNtƒótB tAqß™u‘ «!$# $tBur çnqè=tFs% $tBur çnqç7n=|¹ `Å3»s9ur tmÎm7ä© öNçlm; 4 ¨bÎ)ur tûïÏ%©!$# (#qàÿn=tG÷z$# Ïm‹Ïù ’Å"s9 7e7x© çm÷ZÏiB 4 $tB Mçlm; ¾ÏmÎ/ ô`ÏB AOù=Ïæ žwÎ) tí$t7Ïo?$# Çd`©à9$# 4 $tBur çnqè=tFs% $KZŠÉ)tƒ ÇÊÎÐÈ