Berita Terbaru :
 photo Graphic1-31_zpsc1f49be2.jpg
Home » » Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan Kepustakaan

I.      PENDAHULUAN
Kegiatan penelitian merupalan rangkaian proses pengkayaan ilmu pengetahuan. Kegiatan penelitian tidak dapat dilepaskan dari perbendaharaan kaidah, konsep, kebenaran dan lain-lain, yang sudah berhasil diramu, dihimpun hingga membentuk satu bentuk ilmu yang mantap. Namun demikian, manusia selalu masih berusahaterus-menerus untuk mengembangkan kesatuan ilmu tersebut melalui berbagai cara. Dengan menguji kebenaran, memikirkan dengan logika, manusia mencoba menggali permasalahan yang akan dicari jawabannya.
II.   PEMBAHASAN
A.     Pengertian
Tinjauan pustaka adalah sebuah kegiatan yang membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan. Adapun perbedaannya dengan riset lapangan yang utama hanyalah terletak pada tujua, fungsi dan atau kedudukan studi pustaka dalam masing-masing penelitian. Dalam riset lapangan, tinjauan pustaka terutama dimaksudkan sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian guna memperoleh data penelitian, memperdalam kajian teoritis atau mempertajam metodologi.
Tinjauan pustaka pada intinya dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan topik penelitian yang akan diajukan dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya. Sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan mubazir. Misalkan meneliti pemikiran teologi al-Ghozali (w.1111 M), maka harus melakukan tinjauan pustaka atau membaca buku-buku atau hasil-hasil penelitian yang dilakukan para peneliti sebelumnya, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Setelah diketahui, ternyata pemikiran teologi al-Ghozali itu belum ada yang meneliti, maka barulah melangkah untuk menelitinya.
Adapun langkah-langkah dalam kegiatan tinjauan pustaka:[1]
1.      Menentukan judul, ide umum tentang penelitian
2.      Mencari informasi yang mendukung topik (pakar dibidangnya, pegawai pustaka atau siapa saja yang dapat membantu).
3.      Mempertegas, focus pada penelitian dan mengumpulkan bahan.
4.      Mencari bahan bacaan: artikel, jurnal, buku-buku, dokumen, yang sudah diterbitkan, manuskrip dan lain-lain.
5.      Mereorganisasi bahan bacaan dan membuat catatan penelitian.
6.      Mereview kembali bahan bacaan dan memperkaya bahan bacaan.
7.      Mereorganisasikan catatan dan memulai menulis.

B.     Ciri-ciri Tinjauan Pustaka
Ciri-ciri tinjauan pustaka yang harus diperhatikan oleh seorang peneliti adalah sebagai berikut:[2]
1.      Peneliti berhadapan langsung dengan nash (teks) atau data angka bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata. Jadi, perpustakaan adalah laboratorium peneliti kepustakaan dank arena itu teknik membaca teks (buku atau artikel atau artikel dan dokumen) menjadi bagian yang penting dalam penelitian pustaka).
2.      Data pustaka bersifat tetap, artinya peneliti tidak pergi kemana-mana, kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersediadi perpustakaan.
3.      Data pustaka pada umumnya adalah sumber sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.
4.      Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan informasi statik, tetap. Artinya, kapanpun ia datang dan pergi, data tersebut tidak pernah akan berubah karena ia sudah merupakan “data mati” yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar,rekaman tape atau film).

C.     Urgensi Tinjauan Pustaka
Urgensi dari tinjauan pustaka adalah:[3]
1.      Pengetahuan tentang penelitian-penelitian yang berkaitan memungkinkan peneliti menetapkan batas-batas bidang yang ditelitinya.
2.      Melalui penelaahan kepustakaan yang berkaitan, para peneliti dapat mengetahui prosedur dan instrument yang telah terbukti berguna dan mana yang tampaknya kurang memberi harapan.
3.      Pengkajian yang cermat atas kepustakaan yang berkaitan dapat menghindarkan terjadinya pengulangan studi sebelumnya secara tidak sengaja.
4.      Pengkajian kepustakaan yang berkaitan menempatkan peneliti pada posisi yang lebih baik untuk menafsirkan arti pentingnya hasil penelitiannya sendiri.


III. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abudin. Metodologi Studi Islam, cet. VIII, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003.
Zed, Mestika. Metodologi Studi Kepustakaan, cet. II, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.



[1] Mestika Zed, Metodologi Studi Kepustakaan, cet. II, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 17-22.   
[2] Mestika Zed, Metodologi Studi Kepustakaan, cet. II, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 4-5.
[3] Syahrin Harahap, Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-Ilmu Ushuluddin, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2000), h. 90.



Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Next Prev home
 
Support : Creating Website | Mas Imam
Copyright © 2009. GREEN GENERATION - All Rights Reserved