Berita Terbaru :
 photo Graphic1-31_zpsc1f49be2.jpg
Home » » Mufrod dan Jama'

Mufrod dan Jama'

BAB I
PENDAHULUAN
Al Qur’an diturunkan oleh Allah pada satu waktu tertentu, yaitu diturunkan pada masa jahiliyah, kurang lebih 14 abad yang lalu. Ia juga diturunkan kepada masyarakat tertentu, yaitu orang Arab yang mendiami kota Makkah. Meskipun demikian, isi kandungan Al-Qur’an diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, dari dulu, kini, hingga yang akan datang.
Tentu saja, berbicara tentang Al-Qur’an tak bisa dilepaskan dari ketinggian bahasanya yang melampaui jaman dan waktu. Karena Al-Qur’an mampu bertahan dari segala bentuk perkembangan jaman. Bagi kalangan ahli bahasa, al-Qur’an pada dasarnya memiliki karakteristik  yang sama dengan bahasa Arab secara khusus dan bahasa-bahasa lainnya. Namun demikian, mereka para ahli bahasa tidak mampu menandingi kesusastraan al-Qur’an yang tinggi. Disinilah  letak kemukjizatan al-Qur’an yaitu pada kekuatan teks yang sempurna.
Diantaranya adalah banyaknya ragam bentuk jamak, yang menjadi rahasia tersendiri bagi al-Qur’an. Tentu saja hal itu tidak disebabkan oleh perbedaan lahjah seperti halnya yang terjadi dalam qiraat. Kalaupun ragam bentuk jamak disebabkan oleh perbedaan lahjah maka pembahasannya hanya akan sampai pada asal-usul lafadz tersebut. Dan perlu diingat juga, bahwasannya perbedaan lahjah tidak berimplikasi pada nilai kesusastraan.
Maka dari itu, dalam makalah ini penulis akan sedikit memaparkan tentangpenggunaan mufrod dan jamak didalam al-Qur’an. Yang dimana, hal itu memiliki nilai kesusatraan yang tinggi.






BAB II
PEMBAHASAN
           
A.      Pengertian Mufrod dan Jamak
Mufrod dalam bahasa Arab berarti tunggal, yang didalam bahasa Inggris disebut juga dengan istilah single, singular. Mufrod dalam bahasa Arab biasa digunakan sebagai sebutan untuk isim (kata benda, nomina).
Sedangkan jamak (Inggris: plural) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut isim yang menunjukkan arti lebih dari dua. Akan tetapi, dalam bahasa Inggris istilah yang menunjukkan dua orang atau dua benda sudah dapat dikatakan jamak, sedangkan dalam bahasa Arab hal itu disebut Tasniyah.
Jamak dalam bahasa Arab dibedakan menjadi 3 bagian yaitu[1]
1.      Jama’ Mudzakar Salim : bentuk jamak yang menunjukkan pada tiga hal atau lebih, dengan mengikuti pola yang beraturan yaitu, dengan menambahkan wawu dan nun pada saat rafa’ atau dengan menambahkan ya’ dan nun pada saat jar dan nashob. Seperti lafadz mukminunمؤمنون  dan mukmininمؤمنين
2.      Jama’ Muannats Salim : bentuk jamak yang menunjukkan pada tiga hal atau lebih dengan mengikuti pola yang beraturan yaitu, dengan menambahkan alif  dan ta’ dari bentuk mufrodnya. Seperti lafadz mukminatمؤمنات .
3.      Jama’ Taksir : bentuk jamak yang menunjukkan pada tiga hal atau lebih dengan tidak mengikuti pola yang seragam atau tidak tetap dari bentuk mufrodnya. Jama’ Taksir, pada umumnya dipakai baik untuk yang berakal maupun yang tidak berakal (benda), muannats ataupun mudzakkar.seperti lafadz kitaabun menjadi kutubu, baitun menjadi buyutun, amirun menjadi umaraun.
Kemudian jamak taksir terbagi menjadi 2 yaitu jama’ al-qillah (jamak yang digunakan untuk jumlah yang lebih dari dua atau kurang dari sepuluh). Sedang yang kedua adalah jama’ al-Kastroh (jamak yang menunjukkan lebih dari sepuluh).
Selanjutnya jama’ al-qillah mempunyai 4 pola atau wazan[2], yaitu:
a.        Mengikuti wazan af’alun, seperti lafadz arjulun (kaki) yang merupakan bentuk mufrod dari lafadz rijlun (QS. Yasin [36]: 65).
b.      Mengikuti wazan af’ilatun, seperti lafadz aslihatun (senjata) yang merupakan bentuk mufrod dari lafadz silahun (QS. al-Nisa’[4]: 42).
c.       Mengikuti wazan fi’latun, seperti lafadz fityatun (pemuda) yang merupakan bentuk mufrod dari lafadz fataa (QS. al-Kahfi [18]: 13).
d.      Mengkuti wazan fu’ala’u, seperti lafadz kubaraau (besar) yang merupakan bentuk jamak dari lafadz kabiiruun.

B.     Bentuk  Jamak
1.      Lafadz al-Ardh dan al-sama’
Dalam al-Qur’an lafadz al-ardh الارض(bumi) selalu disebutkan dalam bentuk mufrod, alasannya adalah apabila lafadz al-Ardh disebutkan dalam bentuk jamak yaitu Ardhun maka akan terasa berat juga kasar dan merusak keteraturan susunan kalimat[3]. Namun al-Qur’an tetap memakai lafadz al-Ardh seperti dalam QS. Al-Thalaq [65]: 12
ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ yìö6y ;Nºuq»oÿxœ z`ÏBur ÇÚöF{$# £`ßgn=÷WÏB ãA¨t\tGtƒ âöDF{$# £`åks]÷t/ (#þqçHs>÷ètFÏ9 ¨br& ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ÖƒÏs% ¨br&ur ©!$# ôs% xÞ%tnr& Èe@ä3Î/ >äóÓx« $RHø>Ïã ÇÊËÈ  
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Seharusnya lafadz al-Ardh diatas disebutkan dalam bentuk jamak, yaitu araadhinارضين, karena lafadz tersebut athof  kepada lafadz al-Samawat. Dalam hal ini al-Qur’an tetap memakai bentuk mufrod walaupun makna yang dikandung adalah jamak dengan alasan yang telah diuraikan diatas.
Sedangkan lafadz al-sama’ (langit) terkadang memakai bentuk mufrod dan jamak yang disesuaikan dengan konteks ayat (siyaq al-kalam). Jika lafadz al-sama’ dalam bentuk mufrod maka yang dimaksudkan adalah untuk menunjukkan arah (al-jihah). Dan jika lafadz al-sama’ dalam bentuk jamak maka yang dimaksudkan adalah untuk menunjukkan betapa luasnya keagungan Allah dan betapa banyak jumlahnya.

2.      Lafadz al-riih (angin)
Lafadz al-riih apabila dalam bentuk mufrod maka menunjukkan makna adzab seperti QS. Ali Imron [3]: 117. Dan apabila dalam bentuk jamak maka menunjukkan makna rahmat, seperti QS. al-A’raf [7]: 57. Namun kaedah tersebut tidak berlaku pada QS. Yunus [10]: 22.
uqèd Ï%©!$# ö/ä.çŽÉi|¡ç Îû ÎhŽy9ø9$# Ìóst7ø9$#ur ( #Ó¨Lym #sŒÎ) óOçFZä. Îû Å7ù=àÿø9$# tûøïty_ur NÍkÍ5 8xƒÌÎ/ 7pt6ÍhŠsÛ (#qãm̍sùur $pkÍ5 $pkøEuä!%y` ìxƒÍ ×#Ϲ$tã ãNèduä!%y`ur ßlöqyJø9$# `ÏB Èe@ä. 5b%s3tB (#þqZsßur öNåk¨Xr& xÝÏmé& óOÎgÎ/   (#âqtãyŠ ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# ÷ûÈõs9 $uZoKøpgUr& ô`ÏB ¾ÍnÉ»yd žúsðqä3uZs9 z`ÏB tûï̍Å3»¤±9$# ÇËËÈ  


 
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Next Prev home
 
Support : Creating Website | Mas Imam
Copyright © 2009. GREEN GENERATION - All Rights Reserved