Berita Terbaru :
 photo Graphic1-31_zpsc1f49be2.jpg
Home » » Jo Burston

Jo Burston

Sydney - Usianya belum 40 tahun, tapi wanita cantik ini akan segera masuk dalam jajaran orang muda kaya di Australia. Bisnisnya adalah merangkul orang-orang yang merasa 'diabaikan' perusahaan besar.

Ia adalah Jo Burston, anita berusia 39 tahun yang memiliki tujuan 'berani'. Ia merupakan salah satu wirusaha start-up yang fokus pada pasar kecil dan mengenakan biaya premium.

Jo Capital, perusahaan yang didirikan Jo Burston memang tidak bisa berkompetisi dari sisi volume dan harga dengan industri -industri sejenis yang memiliki skala dan modal lebih besar. Karenanya, Jo Capital mendekati kelompok-kelompok konsumen kecil yang merasa 'diabaikan' perusahaan-perusahaan besar itu.

Bisnis jasa pembayaran gaji, migrasi, paket gaji dan manajemen kontrak Jo Capital berkompetisi secara agresif dari sisi harga sekaligus membidik pangsa pasar dan volume yang lebih besar. Secara bersamaan, Jo Capital ingin memberikan pelayanan yang lebih baik dan produk yang lebih inovatif ketimbang kompetitornya yang lebih besar.

Strategi bisnis Burston tersebut berhasil. Bisnis berusia 6 tahun itu berhasil meraup pendapatan AS$ 25,4 juta pada tahun 2010-2011, dan diperkirakan meningkat menjadi AS$ 40 juta atau Rp 383 miliar pada tahun 2011-2012, dengan staf hanya 14 orang.

Ia juga berhasil memenangkan sejumlah kontrak besar di bidang imigrasi, berekspansi ke Selandia Baru pada tahun 2012 dan selanjutnya Asia. Hal itu bisa mendorong Job Capital menuju ambisi berani Burston menjadi perusahaan dengan pendapatan AS$ 100 juta.

Namun sukses yang diraup Burston itu tidak terjadi begitu saja. Di awal-awal bisnisnya, Burston sempat mengalami kesulitan. Ia memutuskan berhenti pada pekerjaannya di sebuah korporasi pada tahun 2005, setelah atasannya tidak menawarkan ekuitas di bisnis tersebut. Dalam beberapa pekan, Burston yang semula memiliki 40 anggota tim, harus melakukan sendiri pekerjaannya.

Ia menghabiskan waktu hingga 6 bulan merencanakan Job Capital. "Ada sedikit momen ketika saya berpikir 'Aku Bisa Melakukannya'. Ini bisa sangat menakutkan dan kesepian ketika Anda tiba-tiba melakukannya sendiri dan harus melakukan semuanya sendirian," ujar Burston seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Jumat (3/2/2012).

Tantangan terbesar Burston datang ketika ayahnya didiagnosa kanker prostat dan kanker tulang sekunder pada tahun 2006, setahun setelah Job Capital dimulai. Ia ingin menghabiskan setiap waktunya dengan ayahnya yang sedang sakit keras, sehingga harus menempuh perjalanan panjang dari Sydney ke New South Wales Central Coast untuk menjenguknya.

Padahal ia memiliki bisnis yang sedang berada pada fase perjuangan dan gaji karyawan yang harus dibayarkan. Burston juga memiliki investor yang harus diberikan kenyamanan. Sebuah pertemuan dengan seorang penyandang dana berhasil mengamankan pendanaan awal untuk Job Capital, seorang mentor untuk Burston dan akses untuk membayar jasa penggajian melalui kantor investor tersebut.

Dengan pendanaan awal tersebut, maka tujuan terpenuhi dan harapan bisa terlewati. Dalam sebuah kesepakatan yang cerdas, Burston bisa mendapatkan saham tambahan jika Job Capital memenuhi target. Setelah dilusi kepemilikan sahamnya di awal, Burston kini menguasai 100% saham Job Capital. Ia berhasil mendapatkan kembali perusahaannya melalui kinerja yang kuat dan si penyandang dana itu mendapatkan imbal hasil yang diinginkan.

Burston mengatakan, kesepakatan pendanaan tersebut membawanya ke sebuah akuntabilitas yang penting.

"Beberapa wirausaha menghindari akuntabilitas pada awal kerjasamanya, mereka hanya ingin jawaban untuk mereka sendiri. Ini (akuntabilitas) jelas apa yang saya butuhkan untuk mencapai kesuksesan," tambah Burston.

Dengan keberhasilannya, wanita berambut panjang itu bisa menjadi salah satu wirausaha wanita dalam daftar orang muda kaya Australia dengan usia kurang dari 40 tahun.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Next Prev home
 
Support : Creating Website | Mas Imam
Copyright © 2009. GREEN GENERATION - All Rights Reserved