Sydney - Gina Rinehart kini adalah wanita terkaya di Asia
Pasifik setelah nilai kekayaannya naik 2 kali lipat. Dan sebentar lagi,
Rinehart sepertinya akan segera menjadi wanita terkaya di dunia.
Majalah Forbes baru saja menjadikan Gina Rinehart sebagai orang terkaya di Australia dengan nilai kekayaan US$ 18 miliar. Kekayaan berlipat-lipat itu terutama diperoleh setelah kesepakatan dengan raksasa baja Korea Selatan, Posco.
Dalam kesepakatan baru-baru ini, Posco sepakat meningkatkan kepemilikan sahamnya dari 3% menjadi 15% di perusahaan tambang bijih besi Roy Hill milik Rinehart di bagian Barat Australia. Kesepakatan tersebut memberikan nilai proyek hingga US$ 10 miliar, sehingga langsung mendongkrak nilai kekayaan Rinehart.
Dalam beberapa tahun kedepan, wanita berusia 57 tahun ini juga berniat melakukan ekspansi atas operasional tambang bijih besinya, termasuk pengembangan 2 proyek batubara.
Jika komoditas berhasil mendongkrak harga-harga, Rinehart akan 'menantang' Christie Walton, pemilik Wal-Mart yang kini merupakan orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai US$ 24,5 miliar.
Selain komoditas, Rinehart juga melakukan ekspansi portofolio investasinya. Pekan ini, ia membuat gebrakan dengan menambah kepemilikan saham di Fairfax Media dari 5% menjadi 13%, dengan nilai mencapai AS$ 150-200 juta. Sebagian orang menduga, Rinehart hendak menggunakan investasi medianya untuk memasuki arena politik.
Namun langkah Rinehart untuk menjadi orang terkaya di dunia sepertinya tidak akan mulus. Rinehart yang mewarisi aset pertambangan dari ayahnya, Lang Hancock harus menghadapi gugatan. Tiga dari 4 anaknya telah mengajukan gugatan hukum terhadap Rinehart untuk operasional dari kekayaan keluarga dan kemungkinan kontrol dari sebagian kekayaannya akan diambil.
Dengan nilai kekayaan tersebut, kini kekayaan Rinehart mendekati orang terkaya di Asia Pasifik, milyuner India Mukesh Ambani yang hartanya mencapai US$ 22,6 miliar dan juga milyuner Hong Kong Li Ka-shing yang nilai kekayaannya mencapai US$ 22 miliar.
Majalah Forbes baru saja menjadikan Gina Rinehart sebagai orang terkaya di Australia dengan nilai kekayaan US$ 18 miliar. Kekayaan berlipat-lipat itu terutama diperoleh setelah kesepakatan dengan raksasa baja Korea Selatan, Posco.
Dalam kesepakatan baru-baru ini, Posco sepakat meningkatkan kepemilikan sahamnya dari 3% menjadi 15% di perusahaan tambang bijih besi Roy Hill milik Rinehart di bagian Barat Australia. Kesepakatan tersebut memberikan nilai proyek hingga US$ 10 miliar, sehingga langsung mendongkrak nilai kekayaan Rinehart.
Dalam beberapa tahun kedepan, wanita berusia 57 tahun ini juga berniat melakukan ekspansi atas operasional tambang bijih besinya, termasuk pengembangan 2 proyek batubara.
Jika komoditas berhasil mendongkrak harga-harga, Rinehart akan 'menantang' Christie Walton, pemilik Wal-Mart yang kini merupakan orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai US$ 24,5 miliar.
Selain komoditas, Rinehart juga melakukan ekspansi portofolio investasinya. Pekan ini, ia membuat gebrakan dengan menambah kepemilikan saham di Fairfax Media dari 5% menjadi 13%, dengan nilai mencapai AS$ 150-200 juta. Sebagian orang menduga, Rinehart hendak menggunakan investasi medianya untuk memasuki arena politik.
Namun langkah Rinehart untuk menjadi orang terkaya di dunia sepertinya tidak akan mulus. Rinehart yang mewarisi aset pertambangan dari ayahnya, Lang Hancock harus menghadapi gugatan. Tiga dari 4 anaknya telah mengajukan gugatan hukum terhadap Rinehart untuk operasional dari kekayaan keluarga dan kemungkinan kontrol dari sebagian kekayaannya akan diambil.
Dengan nilai kekayaan tersebut, kini kekayaan Rinehart mendekati orang terkaya di Asia Pasifik, milyuner India Mukesh Ambani yang hartanya mencapai US$ 22,6 miliar dan juga milyuner Hong Kong Li Ka-shing yang nilai kekayaannya mencapai US$ 22 miliar.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !