Berita Terbaru :
 photo Graphic1-31_zpsc1f49be2.jpg
Home » » Ciri-ciri Lelaki Sholeh

Ciri-ciri Lelaki Sholeh



Lelaki adalah pemimpin wanita. Ia juga manjadi bapak, teman hidup. Sebaliknya wanita bukanlah sebagai lawan dan musuh. Ini adalah ketetuan yang mutlak. Dengan demikian lelaki tidaklah sama dengan wanita, sebaliknya wanita tidak mungkin dapat mengubah dirinya menjadi laki-laki, meskipun hal itu sangat ia inginkan.
Persamaan dalam beberapa persoalan yang telah ditetapkan Allah pada kedua insan tersebut, jelas tidak dapat dijadikan dasar dan alasan untuk menyamakan duanya. Demikian pula perbedaan yang telah ada bagi keduanya, tidak boleh dijadikan sebagai alasan dan dalil untuk menuduh Allah tidak adil. Lalu menuntut agar perbadaan itu dihilangkan dan persamaan wajib ditegakkan. Sikap seperti ini adalah suatu kezaliman dan kekufuran yang besar terhadap yang Maha Dasyat. Untuk itu, persoalan ini harus jelas dan harus difahami betul oleh kaum muslimin, agar mereka tidak tergolong dalam kelompok orang-orang yang bingung dan terombang-ambing dalam menuntut kebebasan dan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

Menampilkan suatu figur atau sosok lelaki sholeh, yang disebutkan dalam Al Quran sebagai : mereka mencintai Allah dan Allah mencintai mereka, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang beriman, yang bersikap tegas terhadap orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela. (QS, Al-Maidah 5 : 54), sebagai figur ahlul jannah, dalam suatu bentuk tulasan atau karangan bagaikan melukis di atas air, sangat sulit dan sangat luas.
Siapapun boleh mengungkapkan dengan bermacam-macam teori dan pendapat serta analisa dalam berbagai dimensi kehidupan. Namun dengan teuri semata jauh daripada cukup. Sungguh ia tidak dapat difahami dengan benar dan sempurna melainkan orang yang hidup bersama kesholehan itu. Sebagaimana halnya masalah jihad! Seorang penulis yang bijak, kerjanya di dalam bilik saja, meskipun ia mampu menyusun suatu perpustakaan tafsir yang berhubungan dengan masalah jihad, namun ia tidak akan dapat memahami dan merasakan keadaan jihad yang sebenarnya. Lain halnya dengan seorang mujahid (orang yang berjihad). Meskipun ilmunya tidak begitu tinggi, namun karena jihad merupakan pekerjaan hariannya, maka pemahaman dan pengetahuaannya tentang jihad tentu lebih afdhol (utama) daripada ulama yang hanya pandai berbicara dan menulis.
MAKNA LELAKI SHOLEH
Adapun gambaran orang yang sholeh sebagai orang yang berjenggot tebal, bersurban panjang, bergamis putih, juga sebagai orang yang selalu membawa tasbih, bersiwak, berwangi-wangi, memakai celak mata, bila berdoa dengan doa yang panjang, tidak meninggalkan sholat malam, bukanlah satu-satunya gambaran dan makna yang dimaksud. Sesungguhnya kesholehan itu tidak dapat diukur dengan bekas dan ciri-ciri lahiriyah semata, tetapi ia berkaitan erat dengan masalah aqidah dan keyakinan masalah Al Wala’ dan Al Baro’ yakni kepada siapa ia memberikan dan menyerahkan loyalitas dan terhadap pihak mana ia menolah, melawan dan berlepas diri. Perkara yang palig besar dalam kehidupan ini adalah Tauhid. Apabila Tauhid tidak betul, maka seluruh amala yang bertopang di atasnya tidak bernilai dan sia-sia. Dan tauhid itu tidak akan tegak dan tidak akan menjadi kenyataan di muka bumi kecuali setelah jelas kepada siapa kita memberikan loyalitas dan terhadap pihak mana kita berlepas diri.
Suatu hari Khalifah Umar Radhiyallahu ‘Anhu diberitahu tentang seseorang yang amalan lahiriyahnya sangat mengagumkan. Ia berkata : Alangkah sholeh orang itu, wudhu’nya sempurna dan sholatnya sedemikian khusuk. Mendengar itu Umar bertanya : Apakah engkau tinggal /hidup bersama dengan dia? Orang itu menjawab : Tidak! Umar bertanya lagi: apakah engkau pernah menguji dengan harta? Orang itu berkata: Tidak pernah? Lalu berkata: betapakah engkau mengatakan sesuatu bahwa dia orang sholeh padahal engkau tidak hidup bersamanya dan bermu’amalah dengannya?
Kalaulah amalan itu diukur dengan lahiriyahnya maka sungguh amat banyak orang yang dapat disebut sholeh. Tetapi Umar Radhiyallahu ‘Anhu tidak menerima berita yang hanya diketahui dari gambaran lahiriyahnya semata, karena terlalu banyak perkara lahiriyahnya tampak baik akan tetapi tampak palsu da sesat. Contoh diatas barangkali cukup untuk memberikan definisi sholeh. Karena kita meyakini khalifah Umar Radhiyallahu ‘Anhu adalah orang yang sholeh, pelopor kesholehan, dan selalu hudup bersama kesholehan. Sehingga manakala ia menolak kesaksian seseorang yang sifatnya lahiriyah belaka, berarti di sana tersembunyi suatu pengertian hakiki dan menyeluruh.
Oleh karena itu memahami makna lelaki sholeh, tidak cukup dengan hanya mengetahui tanda-tanda dan ciri lahir semata. Namun ia lebih jauh dan lebihmendalam daripada itu.perkara-perkara yang bersangkutan dengan keyakinan, tujuan dan pandangan hidup, merupakan salah satu yang patut dipertimbangkan untuk memastikan atau menunjukkan apakah seorang itu tergolong di dalam kelompok orang figur ahli syurga. Adapun mengenai lelaki sholeh di dalam Al-Quran dan hadits sepanjang yang dapat difahami digambarkan sebagai orang yang :
1.      Senantiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah saw.
2.      Jihad Fisabilillah adalah tujuan hidupnya.
3.      Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4.      Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt.
5.      Ikhlas dalam beramal.
6.      Kampung akhirat maejadi tujuan utama hidupnya.
7.      Sangat takut kepada ujian Allah swt. dan ancamannya.
8.      Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9.      Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10.  Sholat malam menjadi kebiasaannya.
11.  Tawakal penuh kepada Allah taala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah swt
12.  Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit.
13.  Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
14.  Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
15.  Sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahasiaan.
16.  Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt.
17.  kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.

Untuk selanjutnya, khususnya bagi cewek-cewek silahkan koreksi sendiri y…


 
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Next Prev home
 
Support : Creating Website | Mas Imam
Copyright © 2009. GREEN GENERATION - All Rights Reserved